Tetapi faktanya, hanya sedikit pria di usia tiga puluh dan empat puluhan mengalami impotensi, dan banyak hal yang bisa Anda perbuat untuk mengusahakan agar tidak mengalaminya. Bahkan apabila Anda impoten, peluang untuk disembuhkan tetap masih ada.
Para dokter sekarang percaya bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera pada penis.
Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan dapat memperumit masalah. Yang menjadi inti dalam hal ini adalah bahwa apa pun yang menghentikan aliran darah ke penis Anda akan memperkecil peluang Anda untuk mendapatkan ereksi.
Akan tetapi jika Anda merawat diri dengan baik, Anda dapat tetap siap siaga, tetap bergairah, dan tetap mampu berhubungan seks hingga usia lanjut. Tidaak ada alasan bahwa kemampuan seksual Anda akan berubah karena usia Anda bertambah asalkan merawat diri secara lebih baik.
Jadi rawatlah penis Anda sebaik-baiknya, berikut beberap tips yang bisa dilakukan agar penis Anda terus berfungsi dengan baik.
- Olahraga dengan berlari, jangan berjalan. Semakin bugar tubuh Anda, maka semakin sering Anda mampu berhubungan seksual, dengan baik. Sebuah studi memperlihatkan, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam. Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat. Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit. Tidak peduli jenis aerobik mana yang Anda pilih, yang penting Anda mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit. Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.
- Berhenti merokok. Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis. Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi dan hal tersebut dimulai ketika usia Anda menginjak 40 tahun. Maka berhentilah merokok sekarang juga, demi kesehatan penis Anda.
- Kurangi makanan berlemak. Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak. Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis. Direkomendasikan para dokter bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak. Apabila Anda makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50 gram. Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang Anda beli, cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.
- Cermati rekasi obat yang anda pakai. Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang Anda minum dapat membuat Anda bermasalah.
- Jangan terlalu gemuk. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan panjang penis Anda berkurang. Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali panjang dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang dihilangkannya. Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang benar-benar kegemukan. Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi Anda.
- Hindari alkohol. Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam hal hubungan seksual. Alkohol di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon dan bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi.
- Jagalah penis Anda dari luka. Cedera penis sering menjadi penyebab impotensi, cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi. Kerusakan yang terjadi diibaratkan seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi. Posisi yang paling memungkinkan peristiwa ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas, karena sewaktu-waktu penis dapat terlepas dari vagina, dan bila kurang hati-hati si wanita dapat menekuk penis ke arah yang salah. Selain tertekuk ke arah yang salah selama berhubungan seks, kecelakaan sepeda dan hantaman pada selangkangan juga dapat merusak penis serta testis.
0 komentar:
Post a Comment